PERCOBAAN I
A. JUDUL
MENGAMATI SIFAT DAN EKSTRAKSI GOLONGAN ALKALI TANAH
B. SASARAN PERCOBAAN
Mempelajari Sifat Unsur Alkali Tanah
C. DASAR TEORI
Unsur-unsur blok s dalam sistem periodik adalah unsure-unsur yang paling reaktif. Semua unsur alkali tanah sangat reaktif, namun kurang reaktif bila dibandingkan dengan unsure alkali. Kereaktifan unsure alkali tanah menunjukkan kecenderungan perubahan yang jelas.
(Team Teacheng; Penuntun Praktikum Kimia Anorganik; 2009: 1)
Logam alkali tanah adalah kelompok unsur kimia Golongan 2 pada tabel periodik. Kelompok ini terdiri dari berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba), dan radium (Ra). Radium kadang tidak dianggap sebagai alkali tanah karena sifat radioaktif yang dimilikinya. Logam alkali tanah (earth alkaline) yang termasuk golongan IIA berada tepat di sebelah kanan logam-logam alkali pada tabel periodik unsur-unsur. Baik logam-logam alkali maupun alkali tanah dapat langsung bereaksi dengan udara apabila dipanaskan.
Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang terdapat di golongan IIA. Yang termasuk ke dalam golongan II A yaitu : Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Di sebut logam karena memiliki sifat sifat seperti logam. Disebut alkali karena mempunyai sifat alkalin atau basa jika direaksikan dengan air. Dan istilah tanah karena oksidasinya sukar larut dalam air, dan banyak ditemukan dalam bebatuan di kerk bumi. Oleh sebab itu, istilah “alkali tanah” biasa digunakan untuk menggambarkan kelompok unsur golongan II A.
Logam alkali tanah merupakan reduktor yang kuat. Hal ini ditunjukkan dengan nialai potensial elektroda logam alkali tanah yang rendah (negatif). Logam-logam alkali tanah agak rapuh, tetapi pada keadaan tertentu logam alkali tanah dapat ditempa dan diubah bentuk. Logam alkali tanah merupakan konduktor yang baik karena dapat menghantarkan listrik dengan baik. Ketika logam lakali tanah dipanaskan, maka dengan segera dapat terbaklar di udara.
Tiap logam memiliki kofigurasi elektron sama seperti gas mulia atau golongan VIII A, setelah di tambah 2 elektron pada lapisan kulit S paling luar. Contohnya konfigurasi elektron pada Magnesium (Mg) yaitu : 1s22s22p63s2 atau (Ne) 3s2. Ikatan yang dimiliki kebanyakan senyawa logam alkali tanah adalah ikatan ionik. Karena, elektron paling luarnya telah siap untuk di lepaskan, agar mencapai kestabilan.
Unsur alkali tanah memiliki reaktifitas tinggi, sehingga tidak ditemukan dalam bentuk monoatomik , unsur ini mudah bereaksi dengan oksigen, dan logam murni yang ada di udara, membentuk lapisan luar pada oksigen.
Kemiripan sifat logam alkali tanah disebabkan oleh kecenderungan melepaskan dua elektron valensi. Oleh karena itu senyawanya mempunyai bilangan oksidasi +2, sehingga logam alkali tanah diletakkan pada golongan II A. Alkali tanah termasuk logam yang reaktif, namun Berilium adalah satu-satunya unsur alkali tanah yang kurang reaktif, bahkan tidak bereaksi dengan air. Logam alkali tanah bersifat pereduksi kuat. Semakin ke bawah, sifat pereduksi ini semakin kuat. Hal ini ditunjukkan oleh kemampuan bereaksi dengan air yang semakin meningkat dari Berilium ke Barium. Selain dengan air unsur logam alkali tanah juga bisa bereaksi dengan Oksigen, Nitrogen, dan Halogen
Adapun beberapa reaksi logam alkali tanah , yaitu :
1. Reaksi Logam Alkali Tanah dengan Air
2. Reaksi Logam Alkali Tanah Dengan Nitrogen
3. Reaksi Logam Alkali Tanah Dengan Halogen
Selain beberapa reaksi logam alkali tanah tersebut diatas, logam alkali tanah dapat diekstraksi. Dimana Ekstraksi adalah pemisahan suatu unsur dari suatu senyawa. Logam alkali tanah dapat di ekstraksi dari senyawanya. Untuk mengekstraksinya kita dapat menggunakan dua cara, yaitu metode reduksi dan metode elektrolisis.
Dari Berilium ke barium, jari-jari atom semakin besar, energi ionisasi dan keelektronegativitasnya semakin kecil, dan daya reduksinya semakin luat. Konnfigurasi elektron valensi logam alkali tanah adalah ns2, sehingga logam lakali tanah mudah melepaskan elektron-elektron valensinya untuk membenuk konfigurasi elektron yang lebih stabil dalam bentuk ion-ion Y2+ (Y = logam alkalai tanah). Kristal logam alkali tanah lebih rapat dan lebih keras dibandingkan dengan kristal logam alkali.
(Sunardi; Kimia Bilingual untuk SMA Kelas XII; 2008: 122)
Beberapa karakteristik logam alkali tanah dapat dilihat pada tabel berikut.
Unsur
Sifat Be Mg Ca Sr Ba
Nomor atom 4 12 20 38 56
Konfigurasi elektron 2s2 3s2 4s2 5s2 6s2
Massa atom relatif, Ar 9,01216 34,305 40,08 87,62 137,34
Titik leleh / K 1553 924 1124 1073 1123
Kerapatan (gcm-3) 1,86 1,74 1,55 2,54 3,59
Entalpi peleburan (kJ mol-1) 11,6 9,0 8,0 9,2 7,7
Titik didih / K 3040 1380 1710 1650 1910
Entalpi penguapan (kJ mol-1) 293 129 150 139 151
Energi ionisasi pertama (kJ mol-1) 900 740 590 548 502
Energi ionisasi kedua (kJ mol-1) 1760 1450 1150 1061 836
Keelektronegatifan 1,5 1,2 1,0 1,0 0,9
Jari-jari kovalen/pm 90 130 174 192 198
Jari-jari ion/pm (M2+) 3 65 99 113 135
Potensial elektroda standard (V)M2+/M -1,70 -2,34 -2,87 -2,89 -2,90
Entalpi hidrasi M2+ (kJ mol-1) -2981 -2082 -1760 -1600 -1450
Daya hantar molar (ohm-1cm2mol-1) 90,0 106,1 119,0 118,9 127,2
Jumlah isotop di alam 1 3 6 4 7
Sumber: Kimia Unsur dan Radiokimia; 2001: 108
Unsur-unsur ini mempunyai dua elektron valensi yang terlibat dalam ikatan logam. Oleh karena itu, jika dibandingkan dengan unsur golongan I, maka unsur-unsur ini lebih keras, energi kohesinya lebih besar dan titik lelehnya lebih tinggi.
Titik leleh tidak berubah secara teratur karena mempunyai struktur kristal yang berbeda. Be dan Mg memeliki susunan heksagonal terjejal; Ca memiliki susunan heksagonal terjejal, kubus berpusat muka; Sr memiliki susunan kubus berpusat muka; dan Ba memiliki susunan kubus berpusat badan.
(Ahmad; Kimia Unsur dan Radiokimia; 2001: 109)
D. ALAT DAN BAHAN
Corong Gelas Kimia 400 mL Tabung Reaksi Sendok Rak Tabung Reaksi
Batang pengaduk Pembakar Bunsen Pipet Tetes Neraca Analitik
Bahan-bahan yang digunakan antara lain:
Kertas indikator
Larutan indikator
Serbuk Magnesium
Pita Magnesium
Logam Kalsium
Magnesium Oksida
Kalsium Oksida
Barium Hidroksida
Magnesium Klorida
Kalsium Klorida
E. PROSEDUR KERJA
Eksperimen 1. Reaksi dengan Air
Eksperimen 2. Sifat Asam-Basa
Eksperimen 3. Hidrolisis Klorida
Eksperimen 4. Kestabilan Thermal Karbonat
Eksperimen 5. Kelarutan Beberapa Senyawa Unsur Alkali Tanah
Cat: Mengulangi percobaan dengan menggunakan ion karbonat dan ion sulfat sebagai pengganti ion hidroksida.
F. HASIL PENGAMATAN
• Reaksi Dengan Air
Perlakuan Pengamatan
- Memasukan logam Al kedalam air dingin yg terdapat dalam gelas kima
-
-
- Memasukan serbuk Mg kedalam air dingin yang terdapat dalam gelas kimia. - Logam Al bereaksi sangat lambat Pers.Rx :
- 2Al + 3H2O Al2O3 + 3H2
-
- Mg bereaksi sangat lambat
- Pers .Rx :
- Mg + 2H2O Mg(OH)2 + H2
• Sifat Asam – Basa
Tabung Perlakuan Pengamatan
I - 0,01 gr MgO + 10 mL H2O dikocok, kemudian ditambah 2 tetes indicator Universal pH larutan 9, dan warna larutannya Pink
II - 0,01 gr CaOH + 10 mL H2O dikocok, kemudian ditambah 2 tetes indicator Universal pH larutan 11, dan warna larutan Pink
III - 0,01 gr BaOH + 10 mL H2O dikocok, kemudian ditambah 2 tetes indicator Universa pH larutan 12, dan warna larutan Pink
• Hidrolisis Klorida
Tabung Perlakuan Pengamatan
I - BaCl2 + H2O, dikocok, kemudian dipanaskan - menghasilkan gelembung dan uap.
Pers. Reaksi :
BaCl2 + 2H2O Ba(OH)2 + 2HCl
II - MgCl2 + H2O dikcok, kemudian dipanaskan - menghasilkan gelembung dan uap.
Pers. Reaksi :
MgCl2 + 2H2O Mg(OH)2 + 2HCl
• Kestabilan Thermal Karbonat
Perlakuan Pengamatan
- memanaskan CaCO3 dalam tabung reaksi hingga beberapa menit, dan mencatat timbulnya gas dan tingkat kekeruhan air - terurai menjadi CaCO3 panas CaO(s) + CO2(g)
- timbulnya gas dan sampai air menjadi keruh dengan waktu pemanasan 2 menit,43 detik
- memanaskan BaCO3 dalam tabung reaksi hingga beberapa menit, dan mencatat timbulnya gas dan tingkat kekeruhan air - terurai menjadi BaCO3 panas BaO(s) + CO2(g)
- timbulnya gas dan sampai air menjadi keruh dengan waktu pemanasan 3 menit,15 detik
- memanaskan MgCO3 dalam tabung reaksi hingga beberapa menit, dan mencatat timbulnya gas dan tingkat kekeruhan air - terurai menjadi MgCO3 panas MgO(s) + CO2(g)
- timbulnya gas dan sampai air menjadi keruh dengan waktu pemanasan 2 menit,23 detik
• Kearutan Beberapa Senyawa unsur Alkali Tanah
Tabung Perlakuan Pengamatan
I - 2mL Mg2+ + 2 mL ion OH- 0,1 M
-
- 2mL Ca2+ + 2 mL ion OH- 0,1 M
- 2mL Ba2+ + 2 mL ion OH- 0,1 M - larutan keruh, terdapat sedikt endapan
- larutan keruh
- larutan bening
II - 2mL Mg2+ + 2 mL ion SO42- 0,1 M
-
- 2mL Ca2+ + 2 mL ion SO42- 0,1 M
- -2mL Ba2+ + 2 mL ion SO42- 0,1 M - larutan berwarna putih susu, terdapat endapan
- larutan bening
- larutan bening
III - 2mL Ba2+ + 2 mL ion CO32- 0,1 M
-
- 2mL Ca2+ + 2 mL ion CO32- 0,1 M
- -2mL Ba2+ + 2 mL ion CO32- 0,1 M - larutan keruh, tidak terdapat endapan
- larutan agak keruh
- larutan bening
G. PEMBAHASAN
Logam alkali tanah adalah kelompok unsur kimia Golongan 2 pada tabel periodik. Kelompok ini terdiri dari berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba), dan radium (Ra). Radium kadang tidak dianggap sebagai alkali tanah karena sifat radioaktif yang dimilikinya. Di sebut logam karena memiliki sifat sifat seperti logam. Disebut alkali karena mempunyai sifat alkalin atau basa jika direaksikan dengan air. Dan istilah tanah karena oksidasinya sukar larut dalam air, dan banyak ditemukan dalam bebatuan di kerk bumi. Oleh sebab itu, istilah “alkali tanah” biasa digunakan untuk menggambarkan kelompok unsur golongan II A.
Tiap logam memiliki kofigurasi elektron sama seperti gas mulia atau golongan VIII A, setelah di tambah 2 elektron pada lapisan kulit S paling luar. Contohnya konfigurasi elektron pada Magnesium (Mg) yaitu : 1s22s22p63s2 atau (Ne) 3s2. Ikatan yang dimiliki kebanyakan senyawa logam alkali tanah adalah ikatan ionik. Karena, elektron paling luarnya telah siap untuk di lepaskan, agar mencapai kestabilan.
Unsur alkali tanah memiliki reaktifitas tinggi, sehingga tidak ditemukan dalam bentuk monoatomik , unsur ini mudah bereaksi dengan oksigen, dan logam murni yang ada di udara, membentuk lapisan luar pada oksigen.
Kemiripan sifat logam alkali tanah disebabkan oleh kecenderungan melepaskan dua elektron valensi. Oleh karena itu senyawanya mempunyai bilangan oksidasi +2, sehingga logam alkali tanah diletakkan pada golongan II A. Berilium adalah satu-satunya unsur alkali tanah yang kurang reaktif, bahkan tidak bereaksi dengan air. Logam alkali tanah bersifat pereduksi kuat. Semakin ke bawah, sifat pereduksi ini semakin kuat. Hal ini ditunjukkan oleh kemampuan bereaksi dengan air yang semakin meningkat dari Berilium ke Barium. Selain dengan air unsur logam alkali tanah juga bisa bereaksi dengan Oksigen, Nitrogen, dan Halogen.
Unsure-unsure blok s dalam system periodik, adalah unsure-unsur yang paling reaktif. Semua unsure alkali tanah sangat reaktif, unsur-unsur alkali tanah kurang reaktif bila dibandingkan dengan unsure alkali. Kereaktifan unsur-unsur alkali menunjukan kecenderungan perubahan yang jelas. Dalam percobaan ini akan dipelajari beberapa sifat Mg dan Ca.
a. Reaksi dengan Air
Pada eksperimen ini, pertama-tama yang harus dilakukan adalah memasukan logam aluminium kedalam air dingin yang terdapat dalam gelas kimia, dimana aluminium lambat bereaksi dengan air dingin. Dengan persamaan reaksinya sebagai berikut :
2Al + 3H2O Al2O3 + 3H2
Begitu juga sama dengan pada logam Mg. dimana Mg juga jika bereaksi dengan air dingin sangat lambat atau tidak terjadi reaksi dengan air dingin, terkecuali jika bereaksi dengan air panas Mg akan bereaksi lebih cepat. Berikut ini persamaan reaksi yang terjadi antara Mg dengan air dingin :
Mg + 2H2O Mg(OH)2 + H2
Dalam reaksinya dengan air, logam alkali tanah bertindak sebagai reduktor. Dimana pada reaksi dengan air zat yang direduksi adalah air.
b. Sifat Asam – Basa
Pada eksperimen yang kedua ini, pertama-tama yang harus dilakukan adalah kita menyiapkan tiga buah tabung reaksi, dan kedalam ketiga tabung reaksi masing-masing dimasukan kurang lebih 0,01 gram magnesium oksida, kalsium hidroksida, dan dan barium hidroksida. Kemudian ditambahkan 10 mL air dan dikocoknya, setelah itu ditambahkan 2 tetes larutan indicator universal pada masing-masing tabung reaksi dan tentukan pH dari masing-masing campuran tersebut.
Pada tabung I diperole pH larutan 9, dan warna larutannya Pink, dengan persamaan reaksinya sebagai berikut:
Mg + H2O Mg(OH)2
Jika MgO digantikan dengan dengan magnesium hidroksida maka zat yang dihasilkan tidak sama. Hal ini disebabkan MgO bersifat asam sedangkan magnesium hidroksida bersifat basa.
Pada tabung reaksi II diperoleh pH larutan 11, dan warna larutan Pink, dengan persamaan reaksi sebagai berikut :
CaOH + H2O Mg(OH)2 + ½ H2
dan pada tabung reaksi yang ke III diperoleh pH larutan 12, dan warna larutan Pink. dengan persamaan reaksi sebagai berikut :
BaOH + H2O Ba(OH)2 + ½ H2
Jika kita bandingkan kekuatan sifat basa hidroksida dengan jari-jari ion, sifat basa dari alkali tanah makin besar dnan bertambahnya nomor atom, dan begitu juga dengan jari-jari atom semakin besar pula.
c. Hidrolisis Klorida
Untuk eksperimen yang ketiga ini, pertama-tama yang harus dilakukan yaitu kami mengambil larutan BaCl2 yang kemudian dicampurkan dengan H2O, setelah dicampurkan kemudian dikocok dan stelah itu dipanaskan. Pada saat proses pemanasan terdapat gelembung-gelembung gas dan uap dari larutan tersebut, dengan persamaan reaksi sebagai berikut :
BaCl2 + 2H2O Ba(OH)2 + 2HCl
Selain BaCl2 larutan yang kita gunakan adalah MgCl2. MgCl2 ini kemudian kita tambahkan dengan H2O ,setelah keduanya dicampurkan kemudian dikocok, dan setelah dikocok campuran larutan tersebut dipanaskan. Pada saat dipanaskan terjadi gelembung-gelembung dan juga terdapat uap. Maka persamaan reaksinya adalah sebagai berikut :
MgCl2 + 2H2O Mg(OH)2 + 2HCl
Pada proses ini ada terdapat klorida yang terhidrolisis yaitu BaCl2. 2H2O. kecendrungan dalam hidrolisis yaitu air pada senyawa yang digunakan tersebut menguap sehingga yang tersisa adalah BaCl2 anhidrat.
d. Kestabilan Thermal Karbonat
Langkah pertama pada eksperimen ini, pertama-tama yang harus dilakukan adalah menyiapkan tiga buah tabung reaksi yang masing-masing dari ketiga tabung reaksi tersebut akan diisi oleh CaCO3, BaCO3, dan MgCO3 . setelah ketiga bahan tersebut telah dimasukan kedalam tiap-tiap tabung reaksi tersebut kemudian ketiga tabung reaksi tersebut dipanaskan hingga beberapa menit, dan mencatat timbulnya gas dan tingkat kekeruhan air. Pada tabung reaksi I yang berisi CaCO3 setalah dipanaskan terurai menjadi
CaCO3 panas CaO(s) + CO2(g)
dan timbulnya gas dan sampai air menjadi keruh dengan waktu pemanasan 2 menit,43 detik.
Pada tabung reaksi II yang berisi BaCO3 setelah dipanaskan terurai menjadi :
BaCO3 panas BaO(s) + CO2(g)
Dan timbulnya gas dan sampai air menjadi keruh dengan waktu pemanasan 3 menit,15 detik. Sedangkan pada tabung reaksi yang ke III yang berisi MgCO3 setelah melalui proses pemanasan akan terurai menjadi :
MgCO3 panas MgO(s) + CO2(g)
Dari proses pemanasan ini adanya timbulnya gas dan sampai air menjadi keruh dengan waktu pemanasan 2 menit,23 detik . jika dilihat dari kecenderungan kestabilan thermal dari karbonat alkali tanah maka BaCO3 memiliki kestabilan thermal yang lebih besar dari CaCO3 lebih besar dari MgCO3.ini dikarenakan waktu yang dibutuhkan untuk proses pemanasan lebih lama jika dibandingkan dengan CaCO3 dan MgCO3 . jika diliha dari waktu yang dibutuhkan pada proses pemanasan maka BaCO3 > CaCO3 > MgCO3 kestabilan thermalnya.
e. Kelarutan Beberapa Senyawa Unsur Alkali Tanah
Pada eksperimen yang ke-5 ini dan merupakan yang terakhir pertama-tama yang harus dilakukan adalah memasukan 2 mL larutan 0,1 M ion logam alkali tanah ( Mg2+ , Ba2+, Ca2+ ) dalam tabung reaksi yang berbeda. Kemudian tambahkan dengan volume yang sama larutan ion hidroksida 0,1 M kedalam masing-masing tabung reaksi. Setelah itu kemudian catat apa yang terjadi ,apakah terjadi endapan dan bagaimanakah warna larutannya. Untuk dapat mengetahui apa yang terjadi dan apa-apa saja yang di hasilkan maka perhatikan tabel mengenai Kearutan Beberapa Senyawa unsur Alkali Tanah berikut dibawah ini :
Tabel mengenai Kearutan Beberapa Senyawa unsur Alkali Tanah
Tabung Perlakuan Pengamatan
I -2mL Mg2+ + 2 mL ion OH- 0,1 M
- 2mL Ca2+ + 2 mL ion OH- 0,1 M
- 2mL Ba2+ + 2 mL ion OH- 0,1 M - larutan keruh, terdapat sedikt endapan
- larutan keruh
-larutan bening
II -2mL Mg2+ + 2 mL ion SO42- 0,1 M
- 2mL Ca2+ + 2 mL ion SO42- 0,1 M
- 2mL Ba2+ + 2 mL ion SO42- 0,1 M - larutan berwarna putih susu, terdapat endapan
-larutan bening
- larutan bening
III -2mL Ba2+ + 2 mL ion CO32- 0,1 M
- 2mL Ca2+ + 2 mL ion CO32- 0,1 M
- 2mL Ba2+ + 2 mL ion CO32- 0,1 M - larutan keruh, tidak terdapat endapan
- larutan agak keruh
-larutan bening
H. KESIMPULAN
Logam alkali tanah adalah kelompok unsur kimia Golongan 2 pada tabel periodik. Kelompok ini terdiri dari berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba), dan radium (Ra). Unsur alkali tanah memiliki reaktifitas tinggi, sehingga tidak ditemukan dalam bentuk monoatomik , unsur ini mudah bereaksi dengan oksigen, dan logam murni yang ada di udara, membentuk lapisan luar pada oksigen. Kemiripan sifat logam alkali tanah disebabkan oleh kecenderungan melepaskan dua elektron valensi. Oleh karena itu senyawanya mempunyai bilangan oksidasi +2, sehingga logam alkali tanah diletakkan pada golongan II A.
Jika kita bandingkan kekuatan sifat basa hidroksida dengan jari-jari ion, sifat basa dari alkali tanah makin besar dnan bertambahnya nomor atom, dan begitu juga dengan jari-jari atom semakin besar pula. Logam alkali tanah bersifat pereduksi kuat. Semakin ke bawah, sifat pereduksi ini semakin kuat. Hal ini ditunjukkan oleh kemampuan bereaksi dengan air yang semakin meningkat dari Berilium ke Barium. Selain dengan air unsur logam alkali tanah juga bisa bereaksi dengan Oksigen, Nitrogen, dan Halogen.
Semua logam alkali tanah bereaksi dengan air. Be bereaksi dengan uap air panas, Mg dengan air panas, dan Ca, Sr, Ba bereaksi secara cepat dengan air dingin. Semua logam alkali tanah bereaksi dengan asam membebaskan gas hydrogen.
Senyawa hidroksida dari logam alkali tanah merupakan basa kuat, kecuali berilium oksida merupakan senyawa amfoter. Kelarutan senyawa hidroksida tersebut bertambah seiring dengan penambahan nomor atom. Garam-garam logam alkali tanah cukup stabil pada pemanasan tetapi kurang stabil dibandingkan garam-garam alkali.
Kelarutan garam-garam logam alkali tanah menunukkan kecenderungan yang tidak teratur. Untuk senyawa klorida, karbonat, dan sulfat, energi kisinya berkurang lebih kecil/lambat daripada perubahan energi hidrasi.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Hiskia. 2001. Kimia Unsur dan Radiokimia. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Sunardi. 2008. Kimia Bilingual untuk SMA Kelas XII. Bandung: CV Yrama Widya.
Sugiarto, Kristian.2003. Kimia Anorganik II. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta
Svehla,G..Vogel. 1985. Analisis Anorganik Kualtatif Makro Dan Semimikro. Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka.
Team Teaching .2009. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik. Gorontalo: Jurusan Pendidikan Kimia UNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar