PERCOBAAN III
A. JUDUL
Reaksi Pada Unsur Dan Senyawa Belerang
B. TUJUAN
1. Mengidentifikasi sifat-sifat fisika dan kimia belerang dan persenyawaannya.
2. Membuat beberapa persenyawaan belerang
C. DASAR TEORI
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau dan multivalent. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral sulfide dan sulfate. Ia adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino. Penggunaan komersilnya terutama dalam fertilizer namun juga dalam bubuk mesiu, korek api, insektisida dan fungisida. http://www.wkipedia.org/
Belerang ditemukan dalam meteorit. R.W. Wood mengusulkan bahwa terdapat simpanan belerang pada daerah gelap di kawah Aristarchus. Belerang terjadi secara alamiah di sekitar daerah pegunungan dan hutan tropis. Sulfir tersebar di alam sebagai pirit, galena, sinabar, stibnite, gipsum, garam epsom, selestit, barit dan lain-lain.
1. Pembuatan
Belerang dihasilkan secara komersial dari sumber mata air hingga endapan garam yang melengkung sepanjang Lembah Gulf di Amerika Serikat. Menggunakan proses Frasch, air yang dipanaskan masuk ke dalam sumber mata air untuk mencairkan belerang, yang kemudian terbawa ke permukaan.
Belerang juga terdapat pada gas alam dan minyak mentah, namun belerang harus dihilangkan dari keduanya. Awalnya hal ini dilakukan secara kimiawi, yang akhinya membuang belerang. Namun sekarang, proses yang baru memungkinkan untuk mengambil kembali belerang yang terbuang. Sejumlah besar belerang diambil dari ladang gas Alberta.
2. Sifat-sifat
Belerang berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh, yang tidak larut dalam air tapi mudah larut dalam CS2 (karbon disulfida). Dalam berbagai bentuk, baik gas, cair maupun padat, unsur belerang terjadi dengan bentuk alotrop yang lebih dari satu atau campuran. Dengan bentuk yang berbeda-beda, akibatnya sifatnya pun berbeda-beda dan keterkaitan antara sifat dan bentuk alotropnya masih belum dapat dipahami.
Pada tahun 1975, ahli kimia dari Universitas Pensilvania melaporkan pembuatan polimer belerang nitrida, yang memiliki sifat logam, meski tidak mengandung atom logam sama sekali. Zat ini memiliki sifat elektris dan optik yang tidak biasa.
Belerang dengan kemurnian 99,999% sudah tersedia secara komersial. Belerang amorf atau belerang plastik diperoleh dengan pendinginan dari kristal secara mendadak dan cepat. Studi dengan sinar X menunjukkan bahwa belerang amorf memiliki struktur helik dengan delapan atom pada setiap spiralnya. Kristal belerang diduga terdiri dari bentuk cincin dengan delapan atom belerang, yang saling menguatkan sehingga memberikan pola sinar X yang normal.
3. Isotop
Belerang memiliki sebelas isotop. Dari empat isotop yang ada di alam, tidak satupun yang bersifat radioaktif. Belerang dengan bentuk yang sangat halus, dikenal sebagai bunga belerang, dan diperoleh dengan cara sublimasi.
4. Senyawa-senyawa
Senyawa organik yang mengandung belerang sangat penting. Kalsium sulfur, ammonium sulfat, karbon disulfida, belerang dioksida dan asam sulfida adalah beberapa senyawa di antara banyak senyawa belerang yang sangat penting.
5. Kegunaan
Belerang adalah komponen serbuk mesiu dan digunakan dalam proses vulkanisasi karet alam dan juga berperaan sebagai fungisida. Belerang digunakan besar-besaran dalam pembuatan pupuk fosfat. Berton-ton belerang digunakan untuk menghasilkan asa sulfat, bahankimia yang sangat penting. Belerang juga digunakan untuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya, untuk mensterilkan alat pengasap, dan untuk memutihkan buah kering. Belerang merupakan insultor yang baik.
Pada suhu bilik, sulfur adalah satu pepejal lembut berwarna kuning terang. Sulfur adalah terkenal dengan baunya yang tidak menyenangkan yang menyerupai bau telur-telur busuk. Bau tersebut adalah sebenarnya ciri bagi hidrogen sulfida (H2S); sulfur keunsuran adalah tidak berbau. Ia terbakar dengan nyalaan biru dan mengeluarkan sulfur dioksida, yang dikenali kerana bau peliknya yang menyesakkan. Sulfur adalah tak larut dalam air tetapi larut dalam karbon disulfida dan pada kadar kelarutan yang kurang sedikit dalam pelarut organik lain seperti benzena. Keadaan pengoksidaan sulfur yang biasa termasuk −2, +2, +4 dan +6. Sulfur membentuk sebatian stabil bersama semua unsur kecuali gas nadir.
Sulfur dalam keadaan pepejal biasanya wujud sebagai siklik berbentuk mahkota yang terdiri daripada molekul-molekul S8. Sulfur mempunyai banyak alotrop selain S8. Dengan membuang satu atom daripada mahkota akan menghasilkan S7, yang yang berperanan dalam warna kuning sulfur yang unik. Terdapat banyak lagi bentuk cincin lain yang disediakan, termasuk S12 dan S18. Secara bandingannya, jirannya oksigen yang lebih ringan hanya wujud dalam dua keadaan yang mempunyai kepentingan kimia: O2 dan O3. Selenium, analog sulfur yang lebih berat boleh membentuk cincin tetapi lebih sering dijumpai sebagai satu rangkaian polimer. http://ir.wikipedia.com/wiki/sulfur.html
Belerang sangat penting untuk kehidupan. Belerang adalah penyusun lemak, cairan tubuh dan mineral tulang, dalam kadar yang sedikit. Belerang cepat menghilangkan bau. Belerang dioksida adalah zat berbahaya di atmosfer, sebagai pencemar udara.
Beberapa bentuk alotrop dari sulfur (belerang) diantaranya :
a. Belerang Orthorhombic [S8] merupakan bentuk yang paling umum, stabil pada suhu-kamar dan tekanan udara. Delapan atom belerang mengikat secara covalent.
b. Cyclohexasulfur Atau Rhombohedral Belerang [S6] Cyclohexasulfur yang yang pertama dilaporkan 1891, adalah yang densest untuk alotrop belerang dan format air-sensitive kristal orange-red yang berisi six-membered chair-shaped.
c. Belerang Tak berbentuk [S]. Terjadi akibat pendinginan yang cepat ketikaBelerang masih dalam keadaan panas.
d. Disulfur [S2] Alotrop belerang yang paling sederhana, memiliki warna lembayung. Prosesnya tidak terjadi secara alami pada suhu-kamar.Tetapi biasanya dihasilkan dari uap belerang pada temperatur di atas 700°C.
Bentuk allotropi belerang yang sering dikenal yaitu monoklinik dan rhombik belerang. Kedua-duanya baik monoklinik dan rhombik belerang terbentuk dari delapan atom belerang yang membentuk molekul siklik.
Molekul siklik dari belerang padat (S8)
Rupa dari sulfur pada suhu dan tekanan biasa memiliki sifat isulator arus listrik. Walaupun, penelitian belerang pada tekanan tinggi menunjukkan bukti terjadinya transisi ke struktur berbeda yang merupakan fase logam (superkonduktivitas sering dikaitkan dengan perubahan struktur dari satu struktur kristal logam ke struktur logam lainnya, dimana struktur yang kedua menyimpang dari struktur sebelumnya). Elektromagnet khusus yang didasari oleh superkonduktif material digunakan secara luas di ilmu kedokteran untuk magnetik resonance imaging (MRI). Secara umum, superkonduktif material hanya menunjukkan sifat ini pada temperatur yang sangat rendah, lebih rendah daripada temperature hidrogen cair (20 K).
Sifat dari belerang ini sangatlah penting karena fase logamnya memiliki suhu kritis yang sangat tinggi yang melampaui superkonduktivitas dari unsur-unsur benda padat lainnya yang telah diteliti. Lebih lanjut, suhu kritis ini meningkat dengan bertambahnya tekanan, merupakan sifat yang luarbiasa. Sebagai contoh, selenium dan telurium, yang merupakan satu golongan dengan belerang, menunjukkan sifat yang berbeda. Belum ada yang tahu bagaimana menjelaskan fenomena tersebut. Makna dari hasil penelitian tersebut adalah bahwa belerang membuka kesempatan untuk pengembangan dari percobaan teori superkonduktivitas. Para peneliti sedang merencanakan untuk meningkatkan tekanan guna mempelajari sifat yang luar biasa ini.
Belerang koloid dapat diperoleh dari :
a). Mencampurkan larutan hydrogen sulfide dingin dan belerang dioksida
2H2S + SO2 2H2O + S
b). Mereaksikan larutan natrium thiosulfat dengan asam klorida pekat.
S2O3 + 2H H2O + SO2 + S
Hidrogen Sulfida ,H2S
Gas H2S yaitu senyawa yang penting dalam analisis kuantitatif konvensional dapat dibuat dari reaksi antara FeS dan asam,pemanasan campuram belerang,hidrokarbon dan asbes,serta hidrolisis thiocisidamida ,CH3 CSNH2.
Belerang dioksida ,SO2
Belerang dioksida dapat dibuat dengan cara mereaksikan tembaga dengan asam sulfat pekat.
Cu (s) +2H2SO4 CuSO4 (s) + 2H2O (l) + SO2 (g)
Belerang dioksida melarut dalam air membentuk asam sulfat
SO2 (g) +H2O (l) H2So3 (aq)
Asam Sulfat H2SO4
Asas sulfat dapat dibuat dengan proses kamar timbale dan proses kontak.Sifat asam sulfat antara lain adalah sebagai berikut :
1. Sebagai zat Pengoksidasi
Asam sulfat pekat mengoksidasi tembaga,karbon dan beleramg, sedang pada reaksi ini asam sulfat menjadi belerang dioksida.
2. Sebagai zat pengering
Biasanya,gas sebelum ditampung di alirkan melalui asa, sulfat pekat.Cara ini tidak dapat digunakan untuk gas yang dapat bereaksi dengan H2So4 seperti Amonia dan H2S
3. Sebagai zat hidrasi yaitu zat yang dapat mengalirkan air dari senyawa.
H2SO4(l)
CuSO4.5H2O CuSO4 +5H2O
4. Sebagai katalis dalam pembentukan ester
H2SO4 (l)
COOH + C2H5OH CH3COOC2H5 + H2O
5. Jika dicampur dengan garam nitrat atau klorida akan menghasilkan asam.
NaNo3 (s) + H2So4 (l) KHSo4 (s) +HNO3 (g)
NaCl (s) + H2So4 (l) NaHSo4 (s) + HCl (g)
D. ALAT DAN BAHAN
Sendok Plastik Rak Tabung Reaksi Corong Tabung Reaksi Pipet Tetes
Pembakar Gelas Ukur Cawan Petrik Cawan Penguapan Gelas Kimia
Adapun bahan-bahan yang digunakan antara lain:
- Belerang
- FeS
- HCl 2 M
- H2SO4 pekat
- H2SO4 2 M
- K2CrO7 1 M
- Gula Pasir
- CH3COOH
- Na2SO3 1M
E. PROSEDUR KERJA
a). Modifikasi Belerang
- dilarutkan dalam 5Cs2
- dituangkan larutan ini dlm kaca arloji
- ditutup dgn kertas saring tetapi dibiarkan
sebagian kecil permukaan tidak tertutup.
Cs2 diuapkan
- dileburkan dalam cawan penyuapan
- dipanaskan, mengusahakan belerang
Cair tidak berwarna coklat.
- dimasukan kedalam tabung reaksi
- dipanaskan
b) Sifat Asam Sulfat
- dipanaskan
- meletakan kertas saring yang sudah dibatasi
dengan K2Cr2O7 diasamkan dimulut tabung
- dipanaskan
F. HASIL PENGAMATAN
1) Modifikasi Belerang
PERLAKUAN PENGAMATAN
Melarutkan 0,5 gr serbuk belerang dlm 5 ml CS2
Menuangkan larutan kedalam kaca arloji.
Menutup dengan kertas saring,tetapi sebagian kecil dibiarkan terbuka Terbentuk Kristal berwarna kuning
Melebur 1 sendok kecil serbuk belerang dalam cawan penguapan.
Memanaskan Terbentuk kristal berwarna kuning kecoklatan
Memanaskan 1 sendok serbuk belerang dalam tabung reaksi Larutan kental dan berwarna kecoklatan
2) Sifat Asam Sulfat
PERLAKUAN PENGAMATAN
Memanaskan sekeping tembaga dalam 1 ml H2SO4 pekat
Meletakan kertas saring yang di basahi larutan kalium bikromat di atas tabung reaksi (pada percobaan I)
Memanaskan Larutan berwarna hijau muda
Uap pada kertas saring berwarna kelabu.
Memasukan gula pada tabung reaksi
Menambahkan beberapa tetes H2SO4 pekat
Memanaskan Berwarna kuning kecoklatan
Memasukan 2 ml CH3COOH + 2 ml etanol kedalam tabung reaksi
+ 2 ml H2SO4
Memanaskan dalam penangas air Larytan berbau seperti balon pipa
G. PEMBAHASAN
Unsur belerang terdapat dalam jumlah besar dalam kerak bumi sebagai mineral sulfide dan sulfat.Selain itu,belerang juga terdapat sebagai hydrogen sulfide dalam gas alam dan berbagai senyawa belerang organic dalam batu bara dan minyak.
Belerang terdapat dalam lebih dari satu bentuk kristalin.Bentuk kristalin yang dihasilkan biasanya berwarna kuning.bentuk kristal tergantung pada suhu.Suhu dimana sati bentuk kistalin berubah menjadi kristalin lain disebut kristalin transisi.
Modifikasi Belerang
Pada percobaan yang pertama yakni mengenai”Modifikasi belerang” kita mengamati macam-macam bentuk kristal dari belerang. Lamgkah pertama yang harus dilakukan yaitu melarutkan setback beilerang dalam 5 ml CS2. Larutan yang diperoleh kemudian dituangkan kedalam kaca arloji, ditutup sebagian besar permukaan dengan kerta saring. CS2 dibiarkan menguap.setelah dibiarkan beberapa saat,terbentuk kristal belerang yang bentuknya agak memanjang dan berwarna kuning.
Kristal belerang yabg dihasilkan ini merupakan belerang rombik atau disebut juga belerang a terdiri dari molekul S8. Belerang rombik larut dalam alcohol. Eter dan karbon disulfide dan hasil penguapan perlahan-lahan dari larutan belerang dalam ini menghasilkan kristal octahedral.
Langkah selannjutnya yaitu mengambil satu sendok belerang dan dimasukan kedalam cawan penguapan. Belerang ini kemudian dipanaskan dengan hati-hati jangan sampai belerang cair berwarna coklat. Setelah semua belerang melebur, pemanasan dihentikan dan belerang dibiarkan membeku. Setelah membeku, terbentuk garis-garis kristal memanjang dan berwarna kuning. Jika belerang dipanaskan perlahan-lahan belerang akan meleleh akan menjadi cairan kuning terdiri dari molekul S8. Titik leleh S a 1130C dan titik leleh 1190C dan suhu transisi kedua modifikasi adalah 95,60C, dan titik leleh yang diamati bergantung pada kecepatan oemanasan. Kristal yang diperoleh dari percobaan kedua ini merupakan belerang monoklin.belerang monoklin disebut juga belerang ß. Beleramg berntuk ini mengkristal dari leburan belerang di atas 95,60C,berbentuk jaru-jarum .melekul belerang ß terdiri dari cincin S8.
Langkah selanjutnya yaitu memanaskan perlahan – lahan setback belerang dalam tabung reaksi sambil menggoyang – goyang tabung. Viskosital belerang diamati sejak meleleh sampai mendidih .diskositas belerang , bukannya berkurang dengan teratur antara suhu leleh dan suhu didihnya , melainkan berukuran mulai 115,2oC sampai mecapai minimum pada kira-ktra 160oC, viskositas itu mulai bertamba dengan drastic dan mencapai maksimum sekitar 190 0C diatas 190 0C, voskositas berkurang sampai titik didih tercapai .
Kristal belerang pada air dingin
Setelah belerang melebur ,dan mendidih, tuangkan belerang tersebut kedalam gelas kimia yang berisi air .proses penuangan ini dilakukan segera setelah semaua belerang melebur ,karena apabilah suhunya terlalu tinggi, voskisitas belerang akan berkurang dan akan sulit dalam menuangkannya . setelah dituangkan dalam air dingin ,terbentuk kristal – kristal kecil dan tak mempunyai pola.
Kristal –kristal tersebut terbentuk kecil-kecil dan mempunyai pola menyeluruh karena lelehan belerang ini langsung dibekukan secara tiba-tiba sehingga melekul-melekul belerang itu tak mempunyai waktu untuk menjuruskan (mengorientasikan) diri mereka untuk membenruk kristal yang berkembang baik. Akibatnya ,zat padat itu menjadi suatu masa dari kristalit kecil-kecil sedangkan .yang tak memepunyai polah menyeluru : yakni , zat padat itu berbentuk amort .kristal ini disebut juga dengan belerang plastic atau belerang berbetuk rantai spiral.
Hubungan dari berbagai bentuk alotrop belerang adalah sebagai berikut ;
S
Rombik monokon Mobil Virscous gas
Plastik
(dibawah 960C)
Sifat asam sulfat
Asam sulfat terbentuk secara alami melalui oksidasi mineral sulfide,Asam ini mampu melarutkan logam-logam yang ada dalam bijih sulfide.
Pada percobaan ini,kita akan mengamati reaksi-reaksi dari asam sulfat baik dengan logam tembaga maupun dengan gula.
Langkah pertama yang dilakukan yaitu memanaskan hati-hati sekeping tembaga dengan 1 ml H2SO4 pekat.Saat dipanaskan tembaga larut dalam H2SO4,terbentuk gelembung gas dan larutan berwarna biru muda.Persamaan reaksi yang terjadi yaitu :
panas
Cu +2H2SO4 CuSO4 + SO2 +2H2O
Asam sulfat pekat yang digunakan pada percobaan ini merupakan zat pengoksid kuat.
Asam sulfat bereaksi dengan kebanyakan logam via reaksi penggantian tunggal menghasilkan gas hirogen dan logam sulfat.H2SO4 encer menyerang besi, aluminium,seng,mangan magnesium dan nikel. Namun reaksi dengan timah dan tembaga memerlukan asam sulfat yang panas dan pekat, dan reaksi ini akan menghasilkan sulfur dioksida (SO2) dari pada hydrogen.hal ini karena asam sulfat pekat panas berperan sebagai oksidator manakala asam encer berperan sebagai asam biasa.sehingga ketika asam pekat panas bereaksi dengan tembaga, seng dan timah ia akan menghasilkan garam, air dan sulfur dioksida, sedangkan asam encer yang bereaksi dengan logam seperti seng akan menghasilkan garam dan hidtogen.adanya gas sulfur dioksida (SO2) dalam hasil reaksi antara tembaga dan asam sulfat pekat ini,ditandai dengan adanya gelembung-gelembung gas.
Gelembung-gelembung gas yang dihasilkan ini selanjutnya diuji dengan cara meletakan kertas saring yang dibasahi dengan K2Cr2O7 dimulut tabung reaksi.setelah beberapa saat kertas saring yang semula berwarna kuning berubah warna menjadi hijau tua atau hijau kehitaman.hal ini membuktikan adanya gas SO2 yang dihasilkan dari reaksi tembaga dan H2SO4,SO2 ini kemudian bereaksi dengan K2Cr2O7 yang ditandai dengan adanya warna hijau pada kertas saring.persamaan reaksi yang terjadi yaitu :
Cr2O72- + SO2 + H+ 2 Cr 3+ + SO42- + 5H2O
Warna hijau yang dihasilkan disebabkan oleh pembentukan ion komium (III).Percobaan selanjutnya yaitu gula dimasukan kedalam tabung reaksi dan ditambahkan beberapa tetes H2SO4 pekat,dan menghasilkan campuran yang berwarna coklat kemudian ditambahkan 2 ml H2SO4 pekat,dan menyebabkan campuran berwarna hitam.
Penambahan H2SO4 pekat menyebabkan gula terurai atau dipisahkan atom hydrogen dan oksigen dari gula tersebut.
Persamaan reaksi yang terjadi yaitu :
C6H12O6 + H2SO4 6C + 6H2O + H2SO4
Dalam reaksi ini H2SO4 bertindak sebagai dehidrator untuk gula.reaksi ini akan menghasilkan karbon dan air yang terserat dalam asam sulfat (yang akan mengencerkan asam sulfat. Adanya karbon yang dihasilkan dari reaksi ini dapat dilihat dengan terbentuknya warna hitam pada campuran ketika ditambahkan dengan H2SO4 pekat, gula tersebut akan menjadi karbon barpori-pori yang mengembang mengeluarkan aroma seperti caramel.dan setelah dipanaskan dalam penangas air, warna hitam yang dihasilkan semakin banyak. Berikut adalah gambar hasil reaksi antar gula dengan asam sulfat.
Dengan demikian, sifat-sifat asam sulfat dapat di ringkas sebagai berikut.
Sifat asam
H2SO4 (l) + H2O (l) H3O+ (aq) + HSO4- (aq) K = 109
2 H2SO4 (l) H3SO4+ + HSO4- K = 1,7 x 10-4 (pada 10oC)
Sifat sebagai pengoksidasi
Cu (s) + 2 H2SO4 (l) CuSO4 (s) + 2H2O (l) + SO2 (g)
Sifat dehidrasi
C6H12O6 + H2SO4 6C + 6H2O + H2SO4
Sifat sulfonasi
C6H6 (l) + H2SO4 (l) C6H5SO2OH (l) + H2O (l)
Sebagai katalis pembentukan ester
CH3COOH + C2H5OH H2SO4 CH3COOC2H5 + H2O
Jawaban Pertanyaan
1. Di alam, belerang dijumpai tersebar luas antara lain sebagai pirit-besi, galena, sfalerit (kerpu-seng), sinabar, stibnite, gips, garam Epsom, selesit dan barit.
2. Dua macam alotrop belerang diantaranya Belerang Orthorhombic [S8] merupakan bentuk yang paling umum, stabil pada suhu-kamar dan tekanan udara. Delapan atom belerang mengikat secara covalent. Disulfur [S2] Alotrop belerang yang paling sederhana, memiliki warna lembayung. Prosesnya tidak terjadi secara alami pada suhu-kamar.Tetapi biasanya dihasilkan dari uap belerang pada temperatur di atas 700°C.
3. Jika belerang dipanaskan perlahan-lahan dalam tabung reaksi akan meleleh menjadi cairan kuning dari molekul S8.Titik leleh Sa 1130C dan titik leleh Sbeta 1190C dan suhu transisi kedua modifiaksi adalh 95,60C. Dan titik leleh yang diamati bergantung pada kecepatan pemanasan. Jika suhu dinaikan warna akan menjadi makin gelap, dan cairan menjadi kental karena cincin S8 mulai putus dan membentuk rantai. Kekentalan bertambah sampai mencapai maksimum pada 2000C ketika cairan menjadi hitam.Jika suhu terus dinaikan,kekentalan berkurang sampai pada titik didih 444,6oC. Uap terakhir dari S6, S4 dan S2. Apabila cairan belerang yang mendidih dituangkan kedalam air dingin, akan diperoleh belerang plastic atau disebut juga belerang gama berbentuk rantai spiral. Jika didiamkan bentuk rantai berubah menjadi belerang rombik bercincin S8.
4. Belerang plastic merupakan belerang yang terbentuk apabila cairan belerang yang mendidih di tuangkan kedalam air dingin dan belerang ini biasanya di sebut juga belerang γ yang berbentuk spiral. Jika didiamkan bentuk rantai berubah menjadi belerang rombik.
5. Jika H2S dioksidasi maka akan terjadi pembentukan uap air dan belerang yang memiliki bentuk seperti koloid.
6. Reaksi pembuatan asam sulfat
Produksi SO2
S + O2 SO2 ∆H = -297 kJ mol-1
Konversi SO2 menjadi SO3
2 SO2 + O2 2 SO3 ∆H = -98 kJ mol-1
Konversi SO3 menjadi H2SO4
SO3 + H2SO4 H2S2O7
H2S2O7 + H2O 2 H2SO4
Reaksi keseluruhannya adalah:
H2O + SO3 H2SO4 ∆H = -130 kJ mol-1
7. Beberapa sifat kimia asam sulfat diantaranya:
Sifat asam
H2SO4 (l) + H2O (l) H3O+ (aq) + HSO4- (aq) K = 109
2 H2SO4 (l) H3SO4+ + HSO4- K = 1,7 x 10-4 (pada 10oC)
Sifat sebagai pengoksidasi
Cu (s) + 2 H2SO4 (l) CuSO4 (s) + 2H2O (l) + SO2 (g)
Sifat dehidrasi
C6H12O6 + H2SO4 6C + 6H2O + H2SO4
Sifat sulfonasi
C6H6 (l) + H2SO4 (l) C6H5SO2OH (l) + H2O (l)
Sebagai katalis pembentukan ester
CH3COOH + C2H5OH H2SO4 CH3COOC2H5 + H2O
8. Untuk menentukan ion sulfite dalam suatu larutan yang mengandung ion sulfat yaitu dengan cara menguji larutan tersebut secara kualitatif dengan berbagai pereaksi adanya asam sulfite dalam suatu larutan yang juga mengandung ion sulfat.
H. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Belerang terdapat dalam lebih dari satu bentuk kristalin yang berwarna kuning,bentuk kristalin belerang tergantung pada suhu.
2. Belerang terdapat dalam beberapa bentuk alotrop. Yang stabil adalah belerang rombik yang mengandung S8.
3. Viskositas belerang makin berkurang dengan kenaikan suhu
4. Asam sulfat dapat mengoksidasi logam tembaga menghasilkan garam,air dan sulfur dioksida (SO2)
5. H2SO4 dapat bereaksi dengan gula.dalam reaksi ini,asam sulfat bertindak sebagai dehydrator.hasil reaksi yang diperole yaitu karbon dan air yang terserat dalam asam sulfat.
6. Sifat-sifat kimia asam sulfata adalah sebagai berikut
Sifat asam
Sifat sebagai oksidator
Sifat dehidrasi
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Hiskia. 2001. Kimia Unsur dan Radiokimia. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.
HAM, Mulyono. 2005. Kamus Kimia. Jakarta: PT Bumi Aksara
Keenam, Klein felter. 1984. Kimia Untuk Universitas. Jakarta: Erlangga
Sugiyarto, Kristan H. 2003. Kimia Anorganik II. Yogyakarta: Jurusan Kimia Fakultas Pendidikan Matematika dan IPA UNY
Svehla G. 1990. Vogel :Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif. Jakarta : PT.Kalman Media Pustaka.
Team Teaching. 2009. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik. Gorontalo : UNG.
http :// www.Wikipedia,org/wiki/asam-sulfat
http://ir.wikipedia.org/wiki/sulfur/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar